Artikel - Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif: Penjelasan Lengkap
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif: Penjelasan Lengkap

August 23, 2025
Daftar Isi

Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif: Penjelasan Lengkap

Dalam dunia penelitian, dua pendekatan yang paling populer adalah penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Bagi mahasiswa, dosen, atau peneliti pemula, memahami perbedaan keduanya sangat penting karena metode penelitian yang dipilih akan menentukan arah, hasil, bahkan kualitas penelitian itu sendiri.

Kuantitatif sering dipandang lebih “ilmiah” karena berhubungan dengan angka dan statistik, sementara kualitatif dianggap lebih “humanis” karena menggali makna dan pengalaman manusia. Namun, apakah benar sesederhana itu? Mari kita bahas secara mendalam.

Pengertian Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, di mana realitas dianggap bisa diukur secara objektif melalui angka. Peneliti kuantitatif biasanya memulai penelitian dengan hipotesis, lalu mengumpulkan data yang bisa diukur untuk menguji apakah hipotesis itu benar atau salah.

Metode ini menggunakan instrumen yang terstandar, seperti:

  • Kuesioner dengan skala (Likert, Guttman, Thurstone).
  • Tes (misalnya tes IQ, tes akademik, tes kepribadian).
  • Survei dengan populasi besar.

Contoh penelitian kuantitatif:

  • “Pengaruh penggunaan media sosial terhadap produktivitas mahasiswa.”
  • “Hubungan tingkat stres dengan kualitas tidur pekerja kantoran.”

Kelebihan pendekatan ini adalah hasilnya objektif, terukur, dan dapat digeneralisasi ke populasi lebih luas.

Pengertian Penelitian Kualitatif

Berbeda dengan kuantitatif, penelitian kualitatif berpijak pada filsafat konstruktivisme. Artinya, realitas dianggap bersifat subjektif dan dipengaruhi oleh pengalaman, budaya, serta konteks sosial.

Peneliti kualitatif tidak berangkat dari hipotesis yang harus dibuktikan, melainkan pertanyaan terbuka untuk memahami fenomena secara mendalam.

Metode pengumpulan data yang umum digunakan adalah:

  • Wawancara mendalam (in-depth interview).
  • Observasi partisipatif (peneliti terjun langsung ke lapangan).
  • Focus Group Discussion (FGD).
  • Studi dokumen (analisis teks, arsip, atau media).

Contoh penelitian kualitatif:

  • “Pengalaman guru dalam mengajar anak berkebutuhan khusus.”
  • “Makna kebahagiaan bagi masyarakat pedesaan di Jawa.”

Hasil dari penelitian ini biasanya berupa narasi yang kaya, menggambarkan perasaan, persepsi, dan pengalaman partisipan.

Perbedaan Utama Antara Kuantitatif dan Kualitatif

Agar lebih jelas, mari kita lihat Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dari berbagai aspek:

AspekPenelitian KuantitatifPenelitian Kualitatif
Filosofi DasarPositivisme (objektif, terukur)Konstruktivisme (subjektif, kontekstual)
TujuanMenguji hipotesis, mencari hubungan antar variabelMemahami makna, menggali pengalaman
DataAngka, skor, statistikKata-kata, narasi, dokumen
MetodeKuesioner, tes, surveiWawancara, observasi, FGD
AnalisisStatistik (korelasi, regresi, ANOVA, t-test)Analisis tematik, coding, interpretasi
HasilGeneralisasi, kesimpulan kuantitatifDeskripsi mendalam, pemahaman kontekstual

Perbedaan dari Segi Tujuan Penelitian

  • Kuantitatif: mencari pola umum, hubungan sebab-akibat, dan menguji teori.
  • Kualitatif: menggali makna, memahami perilaku, dan menafsirkan pengalaman.

Misalnya, kuantitatif akan bertanya: “Apakah ada hubungan antara durasi belajar dengan nilai ujian?”
Sedangkan kualitatif akan bertanya: “Bagaimana pengalaman mahasiswa ketika belajar semalaman sebelum ujian?”

Perbedaan dari Segi Data

  • Kuantitatif: menggunakan data numerik. Misalnya, skor 80 untuk hasil ujian.
  • Kualitatif: menggunakan data deskriptif. Misalnya, seorang siswa berkata: “Saya cemas saat ujian karena takut mengecewakan orang tua.”

Perbedaan dari Segi Analisis

  • Kuantitatif: peneliti menggunakan rumus statistik untuk menemukan hubungan antar variabel.
  • Kualitatif: peneliti membaca transkrip wawancara, mengidentifikasi tema, lalu menarik kesimpulan berdasarkan narasi.

Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif

Kelebihan:

  • Data lebih objektif.

  • Bisa mengukur populasi besar.

  • Hasil dapat diuji ulang.

Kekurangan:

  • Kurang fleksibel, hanya fokus pada variabel yang sudah ditentukan.

  • Tidak bisa memahami pengalaman mendalam partisipan.

  • Kadang hasilnya “kering” karena terlalu angka-oriented.

Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kualitatif

Kelebihan:

  • Memberikan pemahaman yang lebih dalam.

  • Fleksibel, bisa berkembang sesuai dinamika lapangan.

  • Mampu menggali realitas sosial yang kompleks.

Kekurangan:

  • Subjektif, karena dipengaruhi interpretasi peneliti.

  • Membutuhkan waktu lama dalam pengumpulan dan analisis data.

  • Sulit untuk digeneralisasi.

Dari sini terlihat jelas perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif, di mana metode kuantitatif lebih fokus pada data angka dan generalisasi, sementara kualitatif menekankan pemahaman mendalam serta konteks sosial.

Contoh Penerapan di Berbagai Bidang

Pendidikan:

  • Kuantitatif → “Hubungan jam belajar dengan nilai ujian matematika.”

  • Kualitatif → “Pengalaman siswa saat belajar dengan metode diskusi kelompok.”

Psikologi:

  • Kuantitatif → “Pengaruh tingkat stres terhadap kualitas tidur.”

  • Kualitatif → “Makna kebahagiaan bagi remaja yang tinggal di kota besar.”

Bisnis:

  • Kuantitatif → “Hubungan harga produk dengan minat beli konsumen.”

  • Kualitatif → “Alasan konsumen memilih merek tertentu dibanding kompetitor.”

Kesehatan:

  • Kuantitatif → “Pengaruh olahraga terhadap tekanan darah.”

  • Kualitatif → “Pengalaman pasien diabetes dalam menjalani diet rendah gula.”

Studi Kasus Singkat

  1. Penelitian Kuantitatif:
    Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara penggunaan smartphone dengan prestasi akademik siswa SMA. Ia menyebarkan kuesioner ke 300 siswa, lalu menganalisis data dengan regresi. Hasil: penggunaan smartphone berlebihan berhubungan negatif dengan prestasi.
  2. Penelitian Kualitatif:
    Peneliti lain ingin memahami bagaimana siswa memandang peran smartphone dalam belajar. Ia melakukan wawancara mendalam dengan 10 siswa. Hasil: sebagian siswa merasa smartphone membantu mencari materi, tetapi ada juga yang merasa terganggu karena media sosial.

Dari contoh ini, terlihat bahwa kuantitatif menjawab “berapa besar pengaruhnya”, sedangkan kualitatif menjawab “mengapa dan bagaimana pengaruh itu terjadi.”

FAQ seputar Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

1. Apakah penelitian kuantitatif lebih valid daripada kualitatif?
Tidak. Validitas tergantung pada desain penelitian, bukan metode yang dipakai.
2. Apakah penelitian kualitatif tidak bisa menggunakan angka sama sekali?
Bisa, tetapi angka hanya sebagai pendukung, bukan fokus utama.
3. Mana yang lebih disukai dosen pembimbing skripsi?
Tergantung bidang ilmu dan kebijakan kampus.
4. Apakah kuantitatif selalu lebih cepat daripada kualitatif?
Biasanya ya, karena analisis statistik bisa dilakukan dengan software.
5. Bisakah satu penelitian menggabungkan keduanya?
Bisa, disebut mixed methods.
6. Mana yang lebih cocok untuk penelitian sosial?
Keduanya bisa, tergantung fokus penelitian.


Kesimpulan

Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif terletak pada tujuan, jenis data, metode, dan analisisnya. Kuantitatif cocok untuk penelitian yang ingin mengukur, menghitung, atau menguji hubungan antar variabel. Kualitatif cocok untuk penelitian yang ingin memahami makna, pengalaman, dan fenomena sosial secara mendalam.

Namun, bukan berarti salah satunya lebih baik dari yang lain. Keduanya sama-sama penting, saling melengkapi, dan sering digabungkan untuk menghasilkan penelitian yang lebih komprehensif.

Jika kamu mahasiswa atau peneliti, pahami dulu pertanyaan penelitianmu. Dari sana, pilihlah metode yang paling sesuai agar hasilnya benar-benar bermanfaat.

Lihat juga layanan kami mengenai olah data: Jasa Olah Data Infoskrip.

Bagikan Artikel :
Facebook
Twitter
LinkedIn